Laman

Tuesday, April 25, 2017

Seandainya...



Seandainya semua seandainya yang terucapkan menjadi kenyataan.
Terlalu banyak seandainya dalam hidup ini, ada harapan yang terkubur dibalik kata itu. Dan banyak juga yang hanya berakhir di seandainya tanpa mampu menjadikannya nyata.

Seperti saat ini, aku duduk bernostalgia sambil menatap langit mendung dan berkata “seandainya...”.

Memang benar yang orang-orang katakan bahwa tidak semua yang dibayangkan bisa menjadi kenyataan. Pada akhirnya seandainya merupakan suatu kata yang hanya bisa diucapkan ketika yang dibayangkan tidak menjadi kenyataan.

Masa lalu gak mungkin bisa diulang lagi. Apalagi masa depan, gak bisa dipastikan. Semua yang terjadi sudah termasuk dalam kehendak Tuhan. Kita hanya bisa berencana, Tuhan yang merestui.

Terlalu banyak seandainya sebenarnya menandakan kita yang gak tau bersyukur.  
Intinya seperti kata D’Masiv :
"Syukuri apa yang ada, hidup adalah anugerah. Tetap jalani hidup ini, melakukan yang terbaik. Tuhan pasti ‘kan menunjukkan kebesaran dan kuasa-Nya bagi hamba-Nya yang sabar dan tak kenal putus asa.  Jangan menyerah!"


If only...
If only people stopped for a second to appreciate what they have instead of crying for what they haven’t got yet.
If only people looked at the sky instead of looking at the blank of sadness.
If only people were doing what they actually love instead of living a life full of life.
If only people said what they thought instead of wrapping their words and losing their meaning.
If only people were true and kind.
If only people were themselves.
If only.

Anne (soulexplorer13)





FC Bayern Munich