Kemudian pergi tanpa mengucap apa-apa.
Paling tidak, berikan pemberitahuan, supaya aku tahu hatimu telah pindah haluan.
Paling tidak, berikan pernyataan, supaya aku tahu bahwa kita sudah tak lagi miliki harapan.
Hari ini adalah saksi dari ribuan hari perjalanan hatiku menginginimu menjadi penghuninya.
Matamu yang dulu hanya menjadi milikku, kini telah kamu gunakan untuk menatap dia.
Tanganmu yang dulu melingkar di bahuku, kini telah menggenggam mesra tangannya.
Sungguh lucu saat dulu otakku meneriakkan sinyal "koneksi gagal", tapi dengan bodohnya hatiku terus memancarkan sinyal cintanya.
Aku tidak apa apa dengan retaknya hatiku yang terlalu tiba tiba.
Aku sudah terbiasa.
Tapi haruskah kamu melukai dengan segala perlakuan manismu itu?
Dan, haruskah kamu pergi ketika rasanya aku hampir memiliki?
Mungkin inilah maksud otakku yang selalu tidak sinkron dengan hati.
Memberikan semacam firasat, supaya aku menyadari bahwa yang sudah lama bersama, belum tentu untuk selamanya.
Ello bilang begini di lagunya:
"Mungkin kenyataan tak seindah impian, Tapi hadapilah semua dengan senyuman"Tak perlu jadi yang paling pintar untuk tau bahwa kenyataan tak selamanya sesuai dengan harapan.
Tapi masih sulit bagiku untuk menghadapinya dengan senyuman. Butuh proses.
Tahukah kamu bahwa "Telah Terganti" ialah tamparan keras bagi hati?
Lalu aku bisa apa?
Saat luka ku jahit sendiri, kamu disana terus berjalan kearah dia.
Andai sedikit saja kamu mau menoleh lagi, lihat aku.
Masih disini, dengan segala impian yang sudah kamu hancurkan.
Aku belum terbiasa untuk mengakui bahwa dia yang kini jadi juaranya.
Aku belum mampu untuk mengakui bahwa kini dialah tujuanmu.
Kukira aku selamanya jadi yang kamu butuhkan, ternyata itu sebatas harapan.
Kupikir tak ada yang bisa sepertiku dalam hidupmu, ternyata kamu menemukan dia yang dengan mudahnya menggeser posisiku sebagai juara hatimu, dulu.
Dulu, kamu hanya ingin denganku, aku juga hanya ingin denganmu.
Namun ternyata hanya keinginanku yang terus bertahan seperti itu.
Ekspektasi yang ketinggian, dan hati yang tak mau disadarkan.
Khayal masih menerbangkanku begitu tinggi, tanpa kusadari bahwa sepasang tanganmu sudah tak lagi ada untuk menangkapku nanti.
Aku telah terganti..
No comments:
Post a Comment